Sabtu, 29 Oktober 2016

Jangan Lupa


*Hikmah Hari Minggu Pagi*

*JANGAN LUPA SETIAP BANGUN TIDUR SEBELUM KAKI MENGINJAK LANTAI KITA HARUS UCAP SYUKUR DAN PANTANG KITA UNTUK GELISAH KARENA DUNIA*

Salah satu celah godaan syaitan adalah dihembus-hembuskannya rasa takut besok tidak bisa makan, takut rezeki kurang, takut tidak bisa menghidupi keluarga, sehingga hadirlah keraguan di dalam hati kepada Allah Swt. Inilah gelisah yang dipicu urusan duniawi, kegelisahan yang sungguh menyiksa.

Kegelisahan yang demikian hanya akan menyeret kita pada kegelapan yang semakin kelam. Karena sudah terseret-seret oleh dunia yang fana, ditambah lagi jauh dari Allah Swt karena hati yang rapuh berpegang pada-Nya. Padahal sudah pasti kepuasan yang dicari hawa nafsu tidak akan pernah ada habisnya, seperti minum air laut saat kehausan maka haus hanya akan makin menjadi-jadi sedangkan semakin banyak air laut yang diminum akan semakin rugi tubuh ini.

Gelisah karena urusan dunia adalah bentuk jika kita tidak bersyukur atas segala nikmat yang selama ini kita terima, sejak kita dalam kandungan hingga lahir di dunia. Mengapa khawatir tidak dapat rezeki padahal selama ini rezeki yang kita terima tidak terhingga jumlahnya. Mengapa khawatir tidak bisa menghidupi keluarga, padahal setiap makhluk adalah ciptaan Allah Swt, milik Allah Swt, dan Allah Swt pula yang menjamin rezekinya.

Sedangkan jika kita tidak bersyukur maka kita sedang mengundang malapetaka lebih besar datang kepada kita. Na’udzubillaahi mindzalik!Saudaraku, dunia ini kecil, sedangkan Allah Swt Maha Besar.

_*Niscaya kita tidak termasuk orang yang disibukkan dengan kegelisahan karena urusan dunia semata tapi kita hanya di sibukan di dunia untuk mencari Keridhohan Allah SWT semata.*_ Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Minggu, 23 Oktober 2016

Penjual koran

Pagi itu seorang penjual Koran berteduh di tepi sebuah warung...
Sejak subuh hujan turun lebat sekali....
seakan menghalangi nya melakukan aktivitas utk  berjualan koran seperti biasa.

Terbayang di fikiranku, tidak ada satu sen pun  uang yang akan di peroleh seandainya   hujan tidak berhenti.
Namun, ....kegalauan yang kurasakan ...
ternyata tidak nampak sedikitpun di wajah Penjual  Koran itu.

Hujan masih terus turun.
Si penjual koran masih tetap duduk di tepi warung itu sambil tangannya memegang sesuatu. Tampaknya seperti sebuah buku. Kuperhatikan dari jauh, lembar demi lembar dia baca. Awalnya aku tidak tahu apa yang sedang dibacanya. Namun perlahan-lahan ku dekati....
ternyata Kitab Suci Al-Quran yg dibacanya.

+ "Assalamu 'alaikum" ...
- “Wa'alaikumus salam"
+ “Bagaimana jualan korannya  mas ?" ...
- “Alhamdulillah, ...
sudah terjual satu.”
+ “Susah juga ya, kalau hujan begini" ...
- “In shaa Allah sudah diatur rezekinya.”
+ “Terus, ....kalau hujannya sampai siang ?”
- “Itu berarti rezeki saya bukan jualan koran, tapi banyak berdoa.”
+ “Kenapa ?”
- “Bukankah  Rasulullah SAW pernah besabda, ketika hujan adalah saat yang mustajab untuk berdoa. Maka, kesempatan berdoa itu adalah rezeki juga.”
+ “Lantas, kalau tidak dapat uang, bagaimana ?”
- "Berarti, rezeki saya adalah bersabar"
+ "Kalau tidak ada yg bisa dimakan ?" .....
- “Berarti rezeki saya berpuasa"
+ “Kenapa  bisa berfikir seperti itu ?”
- “Allah SWT yang memberi kitac rezeki.
Apa saja rezeki yang Allah berikan saya syukuri.
Selama berjualan koran.... walaupun tidak laku, dan harus berpuasa....
saya tidak pernah  kelaparan" - kata-katanya ikhlas menutup pembicaraan

● Sahabat ...
Hujan pun berhenti....
Si penjual  koran bersiap-siap untuk terus menjajakan korannya.
Ia pergi sambil memasukkan Al-Quran ke dalam tasnya.

● Aku termenung ...
tanpa kusadari ...
cermin mata ku menjadi gelap....
karena cucuran tangisku... Aku tersadar....
setelah aku merenungi setiap kalimat tausiah yang diucapkan penjual  koran tadi...

● Ada penyesalan di dalam hati....mengapa kalau hujan ada yg resah-gelisah....
Kuatir tidak mendapat uang....
Risau rumahnya akan terendam banjir.....
Bimbang tidak bisa datang kekantor.. ..
Keluh kesah tidak bisa bertemu rekan bisnis.....

● Kembali baru ku sadari,... Rezeki bukan saja uang...
Tetapi bisa dalam bentuk...hidayah.... kesabaran, ....berpuasa,..... berdoa, .....beribadah....
rasa syukur....
semuanya merupakan amal sholeh yang perlu kita syukuri....yang juga merupakan rezeki dari Allah SWT.

Subhanalla ah ...
walhamdulillaah...
Walaa ilaaha illallaah...
Allaahu Akbar ....

Senin, 17 Oktober 2016

Memberi

_*Assalamualaikumm*_

_*"""MEMBERI ADALAH MENERIMA. TIDAK MEMBERI, MAKA TIDAK MENERIMA. SEDIKIT MEMBERI MAKA AKAN SEDIKIT MENERIMA."""*_

_*""ORANG SUKSES ADALAH MEREKA YANG MAU MEMBERI LEBIH BANYAK, BUKAN MEMINTA LEBIH BANYAK.""*_

_*""JADILAH PRIBADI YANG BERGAIRAH UNTUK SELALU MEMBERI, MEMBANTU DAN MENOLONG ORANG ORANG LAIN TANPA HENTI DAN KELUH, DALAM SITUASI APA PUN.""*_

Kamis, 13 Oktober 2016

*HARTA KITA YANG SESUNGGUHNYA*

*"Berimanlah kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan SEDEKAH KAN hartamu yang Allah SWT telah menjadikanmu menguasainya.*

IMAM Al-Qurthubi menyatakan bahwa ayat ini, " Merupakan dalil bahwa hakikatnya harta benda kita milik Allah Swt. Hamba tidaklah memiliki apa-apa melainkan apa yang Allah SWT ridhai dan Dia titipkan kepadanya."
Siapa saja yang menyedekahkan hartanya di jalan Allah SWT maka ia akan mendapatkan pahala yang berlimpah dan amat banyak.
Beliau melanjutkan Ini menunjukkan bahwa pada hakikatnya harta kalian bukanlah milik kalian.
Kalian hanyalah bertindak sebagai wakil atau pengganti dari pemilik harta yang sebenarnya. Karena itu, gunakanlah kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya untuk memanfaatkan harta tersebut di jalan yang benar, sebelum ia hilang dan berpindah kepada orang-orang setelah kalian.

_*Jadi, harta hanyalah titipan Ilahi.*_

_Dan sebaik-baiknya harta adalah harta yang kita nafkahkan di jalan Allah SWT, karena itu akan mendatangkan balasan kebaikan yang belipat. Bahkan, harta yang kita nafkahkan di jalan Allah-lah yang merupakan harta kita yang sesungguhnya._

Niscaya kita mampu memahami bahwa pada hakikatnya harta yang kita miliki ini adalah sebuah titipan dari Allah Swt.

*Tugas kita adalah menjaga dan menginfakkan harta dan tabungan kita di jalan Allah SWT.*

Yuuuuk!!!!
Di hari _*JUM'AT BAROKAH*_ ini kita SEDEKAH

Jumat, 07 Oktober 2016

Riwayat

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم من صام يوم عاشوراء من المحرم اعطاه الله تعالي ثواب عشرة الاف مللك ومن صام يوم عاشوراء من المحرم اعطي ثواب عشر شهيد ومن مسح يده علي راس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالي له بكل شعرة درجة

Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. Ia berkata : Rosulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barang siapa puasa pada hari ‘asyura( tanggal10) muharram, Allah memberikan 10.000 pahala malaikat

Barang siapa puasa pada hari ‘asyura( tanggal10) muharram, Allah memberikan pahala 10.000 para syuhada’

""Dan barang siapa mengusap kepala _*ANAK ANAK YATIM *_ pada tgl 10 muharram, Allah Swt akan mengangkat derajatnya dengan setiap rambut _*ANAK ANAK YATIM*_ yang diusap”"

Bila kita

Assalamu'alaikum

Bila kita semangat menempuh jalan tuk meraih kebahagiaan dunia, mestinya kita lebih semangat menempuh jalan meraih kebahagiaan akhirat…

Bila kita sedih dengan hilangnya berbagai peluang dunia, mestinya kita jauh lebih sedih dengan hilangnya berbagai peluang akhirat…

Bila kita gembira saat menerima, mestinya kita lebih bergembira dalam memberi....

Bila kita rajin menabung utk mendirikan rumah mungil di dunia, mestinya kita lebih rajin menabung utk membangun istana megah di surga..

Bila pandangan kita sangat jeli melihat kekurangan dan aib orang lain, semestinya kita lebih jeli memandang aib dan kekurangan sendiri…

Bila kita lihat ada orang yang semangat menyebarkan kebatilan, mestinya kita lebih semangat menyebarkan kebenaran...

As'adallahu shobaahakum....
Niscaya Allah Swt akan bahagiakan kita semua .......

Rabu, 05 Oktober 2016

Celoteh sore

_*Assalamu alaikum wr wb*_

Kisah ini sengaja kutuliskan buat seluruh saudaraku umat muslim maupun sahabatk2ku yang non muslim, agar menjadi pelajaran buat kita semua apa arti hakikat hidup manusia sebenarnya.

Pesan saya ;

- Jangan pernah mengatakan atau menilai seseorang itu sesat atau tidak, karena itu adalah rahasia Allah SWT, jangan pernah mendahului penilaian Allah SWT, karena ilmu pengetahuan kita sangat terbatas. Allah SWT yang mengetahui semua persoalan dan masalah.

- Jangan Pernah merasa diri paling benar, karena kebenaran itu ada tingkatannya....

- Jangan pernah mencampuri tugas manusia lainnya, niscaya kamu akan semakin jauh keimanan kamu disisi Tuhannmu tanpa kamu sadari. Semua itu adalah tipu daya Iblis.

- Manusia yang selalu mendahului perkataan Allah atau selalu memvonis manusia lainnya adalah sesat dan sebagai penghuni neraka, maka sesungguhnya kelak dialah yang di tempatkan Allah SWT di dasar neraka.

Simaklah kisah nyata berikut ini;

Diriwayatkan dari abu Hurairah Rodhiallahu ‘anhu bahwa

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

"Pada zaman Bani Israil dahulu, hidup dua orang laki-laki yang berbeda karakternya. Yang satu suka berbuat dosa dan yang lainnya rajin beribadah. Setiap kali orang yang ahli ibadah ini melihat temannya berbuat dosa, dia menyarankan untuk berhenti dari perbuatan dosanya.

Suatu kali orang yang ahli ibadah berkata lagi, “Berhentilah dari berbuat dosa.”

Dia menjawab, “Jangan pedulikan aku, terserah Allah Swt akan memperlakukan aku bagaimana.

Memangnya engkau diutus Allah Swt untuk mengawasi apa yang aku lakukan.”
Laki-laki ahli ibadah itu menimpali, “Demi Allah, dosamu tidak akan diampuni olehNya atau kamu tidak mungkin dimasukkan ke dalam surga Allah."

Kemudian Allah Swt mencabut nyawa kedua orang itu dan mengumpulkan keduanya di hadapan Allah Rabbul ‘Alamin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada lelaki ahli ibadah, “Apakah kamu lebih mengetahui daripada Aku? Ataukah kamu dapat merubah apa yang telah berada dalam kekuasaan tanganKu.”

Kemudian kepada ahli maksiat Allah Swt berfirman, “Masuklah kamu ke dalam surga berkat rahmatKu.”

Sementara ahli ibadah dikatakan, “Masukkan orang ini ke neraka.”

Dari kisah diatas kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak menjadi seseorang yang memastikan orang, kelompok atau golongan lain sebagai penghuni neraka atau surga karena seseorang yang melakukannya berarti telah mengklaim dirinya memiliki sifat ketuhanan. ( Sumber : Sittuna qishshah rawaha an-Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam wash shahabah al-kiram)

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

"Sesungguhnya Rabb-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui, tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui, tentang orang-orang yang mendapat petunjuk." – (QS.6:117)

*SELAMAT SENYUM*��������

Inspirasi teh

*Inspirasi TEH* ☕

Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh tentang banyaknya permasalahan dalam kehidupannya.
Namun betapa kagetnya, karena ternyata ibunya hanya diam saja, seolah tidak ingin mendengarkan keluh kesahnya.

Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan anaknya terus bercerita sambil mengikutinya.
Sang ibu lalu memasak air.
Sampai airnya mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.
Di gelas pertama ia masukkan WORTEL, di gelas kedua, ia masukkan TELUR, dan di gelas ketiga, ia masukkan TEH.
Setelah menunggu beberapa, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya:
• WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
• TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
• dan TEH menghasilkan aroma yang HARUM.

Lalu sang ibu menjelaskan:
“Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH.
Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.
Kita bisa menjadi Lembek seperti Wortel, mengeras seperti Telur, atau harum seperti TEH.
Wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tetapi malah berubah karena air mendidih itu,
sementara TEH malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM.
”Setiap Masalah, selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.
Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Allah seolah tidak kunjung datang?
Ada 3 reaksi orang saat masalah datang:
• Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri sendiri.
• Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Tuhannya...
• Ada juga yang justru semakin harum (seperti teh), menjadi semakin kuat dan percaya padaNYA.
Ada kalanya Allah sengaja menunda pertolonganNYA.
Apa tujuannya?
Agar kita belajar percaya dan setia!
Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Allah selesaikan..

Wassalam...

Selasa, 04 Oktober 2016

Celoteh menjelang subuh


_*CARA CEPAT LUNAS HUTANG DAN CARA CEPAT HAJAD BAPAK DAN IBU ALLAH SWT KABUL-KAN DAN CARA NYA SUDAH ADA DI DALAM AL QUR'AN*_

Di zaman sekarang ini banyak orang mengeluh tentang masalah hutang Atau HAJAD HAJAD yang sampai hari ini belum Allah Swt KABUL-KAN. Biasanya karena terjerat dengan tuntutan hidup atau untuk gaya hidup mewah mereka rela berhutang pada pihak perorangan maupun bank tanpa melihat jumlah hutang yang harus dibayar perbulan, sehingga tak jarang di kemudian hari mereka menyesal karena terjerat dengan sistem ribawi.

Lalu bagaimana cara melunasi hutang jika sudah terlilit masalah ini ? ...........

_*Berikut adalah solusi yang telah disebutkan dalam Al Qur'an agar kita bisa membayar hutang secepatnya.*_

Sebagaimana diceritakan oleh Habib Umar bin al-Hafidz, suatu ketika seorang lelaki mendatangi kediaman Syaikh Sya’rawi.

Kepada Syaikh, ia menjelaskan masalahnya, bahwa ia bekerja di tempat yang syubhat (tidak jelas antara halal dan haramnya pekerjaan tersebut).
Pun dengan berbagai produk yang dihasilkan ditempat kerjanya.

Akibat pekerjaannya tersebut, lelaki itu menjalani kehidupan yang sangat jauh dari ketenangan. Rumah tangganya tidak bahagia. Istri dan anaknya banyak makar. Dan berbagai keburukan lainnya.

Setelah mendengarkan penuturan lelaki tersebut, Syaikh Sya’rawi berkata, “Wahai anakku, Keluarlah dari pekerjaanmu.”

“Bagaimana mungkin aku keluar dari pekerjaanku, sementara hutangku kian menumpuk?
Anak, istri dan beberapa orang keluargaku masih membutuhkan nafkah dari diriku.” jawab lelaki tersebut.

“Wahai anakku,” ujar Syaikh Sya’rawi, ketahuilah bahwa dalam Al Qur'an dijelaskan,

ﻭَ ﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻪُ ﻣَﺨْﺮَﺟﺎً

_*"'Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah Swt, maka dijadikan baginya jalan keluar (atas semua persoalan).’” (QS. ath-Thalaq [65]: 2)*_

Syaikh Sya’rawi melanjutkan pertanyaannya, “Mana yang lebih dulu disebutkan?

_*Jalan keluar atau Taqwa?”*_

Sangat jelas disebutkan dalam ayat diatas, Bahwa Allah Ta’ala lebih dulu menyebutkan _*kata 'taqwa', baru kemudian 'jalan keluar'.*_

Lalu bagaimana mungkin kita mengharapkan jalan keluar terlebih dahulu sementara diri kita berada dalam kemaksiatan dan berbagai amal keburukan lainnya?

Akhirnya, lelaki itu mau mengikuti nasihat Syaikh Sya’rawi, atas hidayah dari Allah Ta’ala.

Tak lama kemudian, ia keluar dari pekerjaannya dan melamar pekerjaan yang lebih baik, bayarannya pun jauh lebih besar hingga akhirnya bisa untuk menyicil hutangnya.

Beberapa bulan selanjutnya, lelaki itu dipindahkan ke Kuwait, kemudian dipindah ke Arab Saudi, dekat dengan Masjidil Haram dan Ka'bah.

“Dia,” terang Habib Umar bin al-Hafidz, “mau memperbaiki dirinya, kemudian Allah Ta’ala melunasi hutangnya, kehidupannya pun menjadi lebih baik.

_*Maka dari itu, wahai Saudaraku, Bertaqwalah kepada Allah Swt, Niscaya dengan izin Allah Swt jalan keluar akan terbuka.*_

_*Bagaimana mungkin engkau minta jalan keluar sementara dirimu tidak bertaqwa (berada dalam kemaksiatan)?”*_

Mungkin, banyak di antara kita yang pernah membaca ayat diatas bahkan menghafal dengan maknanya.

Namun, ada begitu banyak yang masih tenggelam dalam berbagai persoalan, padahal sudah mengetahui solusinya.

Sabtu, 01 Oktober 2016

Celoteh pagi


_*Assalamu alaikum wr wb*_

Kisah ini sengaja kutuliskan buat seluruh saudaraku umat muslim maupun sahabatk2ku yang non muslim, agar menjadi pelajaran buat kita semua apa arti hakikat hidup manusia sebenarnya.

Pesan saya ;

- Jangan pernah mengatakan atau menilai seseorang itu sesat atau tidak, karena itu adalah rahasia Allah SWT, jangan pernah mendahului penilaian Allah SWT, karena ilmu pengetahuan kita sangat terbatas. Allah SWT yang mengetahui semua persoalan dan masalah.

- Jangan Pernah merasa diri paling benar, karena kebenaran itu ada tingkatannya....

- Jangan pernah mencampuri tugas manusia lainnya, niscaya kamu akan semakin jauh keimanan kamu disisi Tuhannmu tanpa kamu sadari. Semua itu adalah tipu daya Iblis.

- Manusia yang selalu mendahului perkataan Allah atau selalu memvonis manusia lainnya adalah sesat dan sebagai penghuni neraka, maka sesungguhnya kelak dialah yang di tempatkan Allah SWT di dasar neraka.

Simaklah kisah nyata berikut ini;

Diriwayatkan dari abu Hurairah Rodhiallahu ‘anhu bahwa

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

"Pada zaman Bani Israil dahulu, hidup dua orang laki-laki yang berbeda karakternya. Yang satu suka berbuat dosa dan yang lainnya rajin beribadah. Setiap kali orang yang ahli ibadah ini melihat temannya berbuat dosa, dia menyarankan untuk berhenti dari perbuatan dosanya.

Suatu kali orang yang ahli ibadah berkata lagi, “Berhentilah dari berbuat dosa.”

Dia menjawab, “Jangan pedulikan aku, terserah Allah Swt akan memperlakukan aku bagaimana.

Memangnya engkau diutus Allah Swt untuk mengawasi apa yang aku lakukan.”
Laki-laki ahli ibadah itu menimpali, “Demi Allah, dosamu tidak akan diampuni olehNya atau kamu tidak mungkin dimasukkan ke dalam surga Allah."

Kemudian Allah Swt mencabut nyawa kedua orang itu dan mengumpulkan keduanya di hadapan Allah Rabbul ‘Alamin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada lelaki ahli ibadah, “Apakah kamu lebih mengetahui daripada Aku? Ataukah kamu dapat merubah apa yang telah berada dalam kekuasaan tanganKu.”

Kemudian kepada ahli maksiat Allah Swt berfirman, “Masuklah kamu ke dalam surga berkat rahmatKu.”

Sementara ahli ibadah dikatakan, “Masukkan orang ini ke neraka.”

Dari kisah diatas kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak menjadi seseorang yang memastikan orang, kelompok atau golongan lain sebagai penghuni neraka atau surga karena seseorang yang melakukannya berarti telah mengklaim dirinya memiliki sifat ketuhanan. ( Sumber : Sittuna qishshah rawaha an-Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam wash shahabah al-kiram)

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

"Sesungguhnya Rabb-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui, tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui, tentang orang-orang yang mendapat petunjuk." – (QS.6:117)

*SELAMAT SENYUM*��������